Post Page Advertisement [Top]

Hallo sahabat KertasbyAlin,

Adakah teman-teman suka menonton TED Talk di Youtube? Saya adalah salah satu penggemar channel ini dan kali ini saya ingin berbagi Ted Talk inspiratif dengan topik seputar kompos.

1. Everything you know about composting is wrong: Mike McGarth at TEDxPhoenixville.


Menurut saya vidio ini sedikit kontroversial karena pembicara disini tidak menganjurkan menambahkan sampah dapur ke dalam komposter kita karena menurut Mike sampah dapur itu "dingin" alias tidak mengandung Nitrogen sama sekali. Mike justru menganjurkan kita untuk mengkompos daun-daun kering yang jatuh ke tanah namun syarat utamanya hanya satu yaitu kita harus mencacah daun-daun itu sebelum masuk ke komposter. Mencacah merupakan cara tidak alami satu-satunya yang kita gunakan, dan kenapa begitu? karena daun-daun mempunyai kecenderungan membentuk karpet alami dan pohon tidak suka berkompetisi, dan ini yang ingin kita hindari. Kita (manusia) tentunya ingin proses yang lebih cepat makanya supaya daun-daun ini cepat hancur kita perlu mencacahnya. Dengan cara apa? kalau dividio ini karena pembicaranya dari luar, mereka menggunakan vaccuum yang ada pencacahnya. Lalu bagaimana dengan kita di Indonesia? kita menggunakan teknologi sederhana teman-teman yaitu tangan dan gunting tapi bakalan pegel pastinya kalau daunnya banyak hehehehe....

Menurut Mike daun-daun ini mengandung nutrisi tinggi. Rahasianya ada dalam pohon. 

Pohon merupakan solar panel alami. Tiap tahun akar pohon akan memanjang, menjalar semakin dalam ke dalam tanah untuk mengambil nutrisi penting didalam tanah lalu nutrisi ini pada akirnya akan menuju daun-daun dan membentuk kanopi. 

Dan seperti kita tahu, pohon-pohon ini akan menggugurkan daunnya sebagai bagian dari mekanisme alam. Disanalah kita bisa memanfaatkan daun-daun ini untuk menyuburkan tanaman karena daun ini penuh dengan nutrisi-nutrisi penting bagi tanaman. Daun-daun ini hanya perlu dicacah lalu di tumpuk begitu saja. Semakin lama daun-daun ini nantinya akan hancur sendiri dan membentuk kompos di bagian bawahnya. Yang perlu kita lalukan adalah mengambil kompos yang ada di bagian bawah ini untuk menyuburkan tanaman kita, sedangkan daun-daun yang belum hancur kita diamkan kembali. Mike tidak menyarankan menambahkan sampah dapur, namun dengan komposisi yang tepat dan  jumlah yang sedikit tidak apa-apa namun pada akhirnya yang hancur atau yang menjadi kompos nanti adalah daun-daunnya. Mike juga menyarankan menambahkan ampas kopi ke dalam daun-daun kering karena ampas kopi mengandung Nitrogen , Pottasium, Kalsium (NPK) yang tinggi sehingga bisa mempercepat proses penguraian. Menurut penelitian setiap dua Inchi (kurang lebih 5 cm) kompos daun-daun kering ini mengandung nutrisi penting bagi tanaman yang akan melindungi tanaman dari penyakit sepanjang tahun. Nah menarik bukan?

Lalu bagaimana dong kalau kita punya sampah dapur yang cukup banyak? Mike menyarakan mengkompos menggunakan cacing atau Vermikompos. Kenapa cacing? karena didalam perut cacing, ada keajaiban menurut para peneliti. Hasil dari kompos cacing atau kascing ini mempunyai nutrisi yang lebih baik hasilnya daripada jika kita mencampur sampah dapur dengan daun-daun kering. Nah bagaimana opini teman-teman? apakah setuju dengan pernyataan pak Mike ini?

Saya pribadi setelah menonton vidio ini jadi tertarik juga mengkompos menggunakan cacing apalagi setelah menonton vidio berikutnya tentang Vermikompos.


2. Let the worm eat your organic waste - vermikomposting - David Witzeneder -TedexDonauinsel


David memelihara cacing di dalalam flat / apartemennya dan menyebutnya "Funny Pet". Kenapa cacing? 
Cacing adalah binatang yang bisa memakan sampah organik hampir setengah berat tubuhnya dan kotorannya menghasilkan"black gold". Kotoran ini bukan tanah yang sederhana tapi tanah yang subur. 

Cacing yang digunakan dalam mengolah sampah organik ini adalah jenis cacing merah / red worm / Eiseina Fetida. Dan tekniknya dinamakan Vermikompos atau mengkompos menggunakan media cacing.

Di TED TALK ini juga kita bisa menyaksikan proses sampah organik berubah menjadi tanah hitam hanya dalam waktu 7 hari saja. Luar biasa ya. Andaikan semua rumah, sekolah, kantor, rumah sakit ada vermikomposnya akan banyak sekali uang, tenaga yang bisa dihemat.

Didalam benak kita mungkin akan timbul pertanyaan seperti 
  • Apakah Vermikompos ini bau? 
  • Apakah cacingnya bisa berjalan-jalan keluar dari komposter? 
  • Apa kita perlu membeli cacing lagi setelah beberapa lama kita mengkompos?
  • Bagaimana cara panen komposnya nanti?
Semuanya dijawab oleh David dengan menarik di vidio ini yaitu;
  • Tidak bau sama sekali ternyata karena cacing akan langsung memakan material organik sehingga tidak bau. Jika bau berarti ada yang salah.
  • Tidak, cacing tidak akan jalan-jalan keluar karena mereka makluk yang takut pada sinar matahari, mereka suka tempat yang gelap, lembab dan penuh material organik.
  • Tidak, cacing akan terus bereproduksi hingga mencapai kepadatan maksimal. Jika sudah maksimal mereka akan berhenti bereproduksi dan akan terus seperti itu. Oh ya cacing jenis Red Worm ini hermafrodit ya jadi dalam satu individu ada dua kelaminnya. Jadi mereka cepat sekali reproduksinya.
  • Kita perlu memisahkannya dengan hati-hati karena mereka adalah makluk hidup juga. Kalau saya lihat di vidio TED Talk lainnya, caranya adalah kascing (kotoran cacing) ini dibentangkan di atas lembaran plastik, cacing punya kecenderungan sembunyi dari sumber cahaya dan biasanya mereka akan mencari jalan sembunyi ke bawah. Kita perlu memanen yang bagian atasnya. Jika sudah terpisah kascing dan cacingnya, cacingnya kita masukkan kembali ke dalam komposter kita. 
Nah menarik bukan? 

3. The dirty secret of Healthy Soil - Peter Rutherford - TEDex Pittwater


Sebelum kita membahas vidio ini, kita kenalan dulu dengan pembicara di vidio ini ya. Namanya adalah Peter Rutherford, seorang yang punya pengalaman 20 tahun di kimia pertanian lalu berganti haluan menjadi petani organik hampir 20 tahun juga lamanya. Alasan Peter untuk berganti karir adalah kematian Ayahnya karena kanker di usia Peter yang ke-60. Peter saat ini tinggal di Australia.

Jadi apa itu "living soil" atau tanah yang hidup. Peter menyingkatnya menjadi ADAM. Adam dalam kitab suci adalah nama anak laki-laki yang artinya adalah tanah. ADAM singkatan dari;

Alive
Diversity
Air
Moisture

kita bahas satu persatu ya...

- Alive / hidup. Artinya tanah yang hidup adalah tanah yang ada mikroba di dalamnya. Manusia adalah makluk yang dipenuhi dengan mikroba dalam setiap sentimeternya. Kita kerap mengasosiasikan mikroba dengan kotoran / kuman. Padahal bukan seperti itu. Alam raya ini terdiri dari 95% mikroba bermanfaat dan 5% mikroba berbahaya, mikroba yang baik melindungi kita dari mikroba yang jahat. Tanah yang hidup harus mengandung mikroba didalamnya. Mikroba dalam bentuk fungi, bakteri, miselium merobah bahan organik menjadi nutrisi. Merubah sesuatu yang kotor menjadi material yang banyak kegunaannya dialam.
- Diversity / keanekaragaman. Keanekaragaman bersinonim dengan variasi. Tanah yang hidup adalah tanah yang mempunyai keanekaragaman jenis makluk hidup didalam tanah. Siapa saja mereka? Dari yang paling besar dan dibisa dilihat mata telanjang ada cacing, ada aneka serangga. Dalam ukuran mikroskopis, ada berbagai jenis jamur misalnya jamur penisilin dll.  Keanekaragaman ini membantu tanaman untuk melawan penyakit. 
- Air / Udara. Tanah yang hidup adalah tanah yang mengandung cukup oksigen didalamnya. kenapa? makluh hidup yang ada didalam tanah memerlukan udara untuk hidup. Untuk itu kita perlu mengaduk-aduk kompos kita supaya bisa menghasilkan tanah / humus yang bagus. 
- Moisture / kelembaban. Tanah yang hidup harus cukup lembab, tidak kering dan tidak terlalu basah untuk mendukung kehidupan makluk-makluk hidup didalamnya.

healthy soil = healthy people

Tanah yang sehat mempunyai hubungan erat dengan kesehatan manusia. Dalam sebuah penelitian yang memenangkan hadiah NOBEL dikatakan bahwa kanker tidak bisa hidup dalam lingkungan yang alkali. Kanker merupakan pembunuh no. 1 di Australia, menggantikan serangan jantung.

Kenapa? Dalam sebuah penelitian lain dikatakan bahwa "makanan yang tumbuh didalam tanah yang hidup- yang mengandung banyak material organik, menciptakan lebih banyak respons pembentukan Alkali ke dalam tubuh kita. Dan orang yang sehat, tubuhnya lebih alkalin dibandingkan orang yang tidak sehat.

Percaya atau tidak bahwa:

- Mikroba di dalam tanah bisa membuat kita merasa bahagia
- Mycobacterium vaccae dari tanah bisa menaikkan kadar serotonin didalam tubuh manusia.
- Kita menghirupnya saat kita memegang, menggali, atau sesederhana mencium aroma tanah yang hidup.

Subhanallah...luar biasa ya keajaiban tanah yang hidup.

Pesan moral dari Pak Peter dalam vidio ini;

- Belajarlah membuat tanah yang hidup dari sampah dapur (food waste) bisa melalui kompos / vermikompos
-  Ajak anak-anak untuk menyentuh, memegang tanah, ajak mereka berkebun. 
- Sentuhlah tanah, jangan takut kotor. Sentuhlah menggunakan tangan, lupakan sarung tangan.

Masih banyak lagi TED Talk inpiratif lainnya selain diatas, diantaranya adalah

- Stop treating our soil like dirt - Karen Wynne - Textalk Huntsville 
- The wonderful world of worm - Cathy Nesbit - Tedtalk The annex women
- Compost kING - Paul Sellew at TEDex Boston 

Apakah kamu punya TED Talk inspiratif yang kamu suka seputar komposting / berkebun? Share di komentar ya :)

Jangan lupa jika teman-teman memerlukan komposter bisa kunjungi toko kami di Tokopedia / Shopee ya. 



Selamat berkebun,
Chandra





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib