Post Page Advertisement [Top]

Hallo Pembaca,




Inilah pertama kalinya anak anakku yang menjalani Homeschooling dan saya sebagai orang tuanya mengikuti upacara bendera memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke 74.  Awalnya agak canggung namun karena melihat teman-teman yang lainnya nampak antusias maka tidak ada jalan selain melakukan sebaik mungkin. Diacara ini, anak-anak belajar bekerjasama, karena pesertanya terbatas yaitu 4 anak-anak HS dan orang tuanya masing-masing, maka ada yang bagian memikirkan susunan acara, membacakan teks Pancasila, teks proklamasi, pembukaan UUD 1945 dan seterusnya. Orang tua tidak luput mendapat tugas. Saya mendapat bagian jadi konduktor. Diakhir upacara, ada sesi refleksi apa arti UPACARA dan arti kemerdekaan itu.  Ini sih yang bikin berkesan juga karena jadi tahu harapan dan cita-cita masing-masing pribadi.

Anak-anak masih malu-malu dan menolak ketika diberi tugas membacakan Pancasila (payah hehehe) karena baru sekali ini kumpul bareng-bareng lagi setelah beberapa bulan tidak bertemu ramai ramai. Terakhir kumpul saat kegiatan Nature Walk yang diadakan oleh pemilik blog Sapa Mama, mbak Era Wijaya. Kegiatan Nature Walk merupakan kegiatan mengeksplorasi alam yang terinspirasi oleh tokoh pendidikan dari Inggris yaitu Charlotte Mason. Acaranya berkesan waktu itu karena itulah pertama kalinya kami mengenal Nature Walk dan hingga kini secara berkala kami jalan-jalan diluar rumah dan berkawan dengan Alam.

Kakak R, bertugas membawa Bendera Merah Putih

Penghormatan terhadap Bendera Merah Putih

Pertama kalinya anak saya berkenalan dengan Jingga

Nah kembali lagi ke cerita upacara tadi, pada malam hari setelah kami selesai melaksanakan upacara, diadakan kegiatan Nonton bareng dokumenter berjudul "Sejarah Indonesia Pasca Revolusi". Dokumenter singkat ini menceritakan peristiwa pembantian tentara Jepang dan Belanca oleh tentara Indonesia pasca negara kita mendapatkan kemerdekaannya". Setelah melihat dokumenter ini saya berpikir perang itu kejam ya, banyak korban baik dari penjajah maupun yang dijajah. Bersyukur sekali saya tidak hidup dizaman perang. 

Oh ya sebelum acara nonton bareng dimulai, teman saya Nur Aini Prasetyawati yang merupakan ketua PHI (Perkumpulan Homeschooling Indonesia) cabang Solo mengawali diskusi / refleksi. Saya sangat senang karena kesempatan seperti ini jarang, biasanya saya yang bercerita didepan anak-anak namun kali ini ada sudut pandang dari fasilitator yang lainnya. Anak-anak juga aktif berdiskusi dan tidak malu-malu lagi seperti saat upacara. Diskusi yang berkesan menurut kami ketika mbak Nur mengatakan bahwa perang disebabkan ambisi Belanda untuk menguasai rempah-rempah Indonesia, dan anak-anak diminta menyebutkan rempah-rempah Indonesia, lalu membedakan rempah asli dan rempah 'instant' yang dijual diwarung-warung. Saya pikir Anak-anak sudah belajar Sejarah hari ini dengan cara yang asyik dan berbeda.

Saya mengucapkan banyak terimakasih tidak terkira untuk teman-teman seperjuangan. Terimakasih Mom Ratri Jingga dan suami karena sudah menjadi tuan rumah yang istimewa. Mbak Nur Aini Prasetyawati dan suami yang repot demi acara ini terselenggara. Semoga kita dipertemukan di acara selanjutnya

Solo, 17 September 2019
Chandra Malini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib